BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Thursday, October 21, 2010

ada hikmah di balik semua '13101

bisa jadi bukan sesuatu hal yang membahagiakan....

Tahun 2010,
Entahlah ada apa dengan tahun ini, yang pasti aku tidak berminat untuk merayakannya...
Sampai-sampai aku meng-hidden tanggal lahirku agar ulangtahunku tidak muncul di dalam birthday list Facebook. Tapi ternyata aplikasi facebook tetap saja menampilkannya.
Memang tidak seperti biasanya, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang ingin mendapatkan hadiah, kejutan atau sebagainya...
Sungguh kali ini aku memang tidak mengharapkan tanggal ini. 13-01.
Pukul 07.00
“Ayah...hari ini mila ulang tahun...Ayah nggak ucapin slamet ulang taun ta?” suara lembut halus dari mulut seorang ibu terucap.
“BUAT APA, AYAH G PERNAH MINTA KAMU BUAT UCAPIN ITU KE AYAH, LAGIAN ITU BUKAN BUDAYA ISLAM, TERSERAH KAMU MAU NGERAYAIN TAPI G USAH MINTA AYAH BUAT KAYAK GITU JUGA!!!”
Aku tidak membayangkan jika kata itu yang terucap darinya “MILA NGGAK MINTA DI UCAPIN KOK!!”
“LHA ITU, NGAPAIN KAMU NUNTUT DI UCAPIN!! SATU HAL YA, ISLAM NGGAK PERNAH MENYARANKAN UNTUK NGERAYAIN HAL ITU!!!”
Tak terasa air mata ini meleleh, entah bukan karena kata-kata ayah yang membentakku, aku sudah cukup terbiasa dengan nada tinggi seperti, mungkin aku cuman belum siap menerima sebuah akibat dari tindakan orang lain yang ternyata itu membuat orang lain memarahiku, tiba-tiba terbesit... memang kelahiran yang tidak di harapkan...ahhh, berlebihan....
Aku tak sanggup mendengarkan lebih banyak hal yang pasti Ia ucapkan, aku menghilang agar dia terpaksa diam.
Huhhh...
Aku ingin sekali mencoba tegar dan tak menampakaannya, tapi sulit... tak bisa terhenti, dadaku mulai terisak karena terlalu kuat menannya.
Masih terngiang kata-kata itu, seandainya kalau aku berani aku pasti berkata “ APA ISLAM MELARANG MENGUCAPKANNYA??” dan selanjutnya “APA AYAH AKAN RUGI KALAU AYAH NGUCAPIN ITU??” benar-benar mengusik pikiranku....
“bu...aku brangkat...” mencium tangan ibu...
Melewati ayah dan berpamitan pula dengannya....Assalammualaikum....
Aku tau ayah melihat mataku yang merah, dan dia pasti juga tau kalau itu akibat ulahnya.... aku segera mengeluarkan motorku dan menyusul irma...
“knapa mil?? Abis nangis tah??” tanya irma...
“enggak mataku pedih... sakit kayaknya...”
“yeek...mila nagisan...” tanda kalau irma memang tidak percaya. Aku membiarkan irma yang mengonceng, lagi pula memang seharusnya dia yang mengonceng...
Selama perjalanan otakku memang penuh atas insiden itu... tiba-tiba aku teringat ketika pertama dan satu-satunya perayaan ulang tahun yang pernah ku rasakan, waktu itu ayah g menemai entah kenapa yang pasti aku tahu seharusnya dia memang bisa datang.... dari keluargaku Cuma ibu dan mbakku ajja yang mauu menemai, lainnya?? Entahlah...mungkin kurang begitu menarik. Hatiku saat itu memang perih, tapi mudah terobati....
Kenapa ayah g pernah berpura-pura untuk bahagia sih??? Emang salah yah kalau berpura-pura buat kebahagiaan anaknya sendiri...kalau seandainya g mau ngucapin yo mbok setidaknya g usah pake acara bentak-bentak???
Itulah kenapa aku selalu gonta-ganti apa yang di sebut ‘hobi’ karena aku ngerasa belum dapet dukungan dari ayah.... belum pernah merasakan kebahagiaan ayah dari hobiku...
Ayah nggak pernah nampakin kekecewaannya pada anaknya, tapi ayah lebih g pernah nunjukin rasa bangganya kepada anaknya....setidaknya begitulah yang aku rasakan....itulah kenapa dalam doaku aku hanya berdoa ‘ya..Allah semoga aku bisa membahagiakan ibu’ karena aku sendiri g tau apa yang bisa ngebuat ayah senang, aku g bisa ngukur kapan ayah akan merasa senang.... jika seandainya aku teringat ayah aku cuman berucap ‘semoga aku bisa meringankan beban ayah’ karena aku tau aku g bakal bisa menolongnya atau membagahiakannya dengan cukup, tapi setidaknya aku berharap agar bebannya tidak bertambah....
Tak terasa sudah sampai parkiran sekolah, untung saat di jalan irma g ngajak aku ngomong...
Hmm...ulangan pertama Geografi, cuman itu yang bisa ngelupain aku dengan masalahku...saatnya masuk kelas.... “happy birthday mila...happy birthday mila...happy birthday..happy birthday..happybirtday mila....” nyanyian anak-anak serentak...belum pernah sebanyak ini yang ingat ulang tahunku..”traktiran...empel..demdemdem...traktiran empel...demdemdem...” hmm...aku kembali bteringat ayah...namun kali ini aku lebih tegar.... aku tau mereka semua just kidding... cuman mereka juga pasti ada rasa berharap too....secara traktiran dan gratisan memang sesuatu yang mngasyikkan...
Seusai pulang sekolah...
Alafta dan rinda ngajakin ngejus.... itu biasa kita lalukan....tapi yang ngebuat g biasa adalah mereka nyiapin kue tart...hmmm with green color...terenyuh...karena aku g bisa ngebalesin apa-apa...hahaha...kita bertiga sama-sama g suka kue tart... g taunya temen SMP’ku dari Bhayangkari nyapa...ya uda aku ajjak nimbrung dan aku kasih dia cukup banyak kue tart... tiba-tiba orang asing besar gemuk item bersama sang istri meminta jatah kue?? (wheh..who are they) tapi berhubung kita memang sangat baik hati...aku memberi....banyak...
hmmm
Aku g bisa menjanjikan apa-apa...tidak seperti taun-taun lalu....kini aku krisis.... dan sekali lagi itulah yang melandasi rasa marah ayah pagi ini... sebenarnya bukan soal ngucapin ultahnya...tapi lebih kepada apa yang bakalan terjadi setelah ucapan itu....bisa jadi ayah memunculkan amarah karena menghindari dari ucapan ‘minta hadiah’ .... yeah...sadar, terralu banyak yang aku tuntutkan kepada ayah....drum...mahal, dan aku ingin itu segera....mungkin ayah g mau dengar itu... ayah juga sedih ketika g bisa nurutin keinginan anaknya....tapi aku juga punyak perasaan....aku memang memaksakan tapi itu g harus terpenuhi sekarang kan? Aku mau nunggu...sebenernya....tapi yang ngebuat aku g bisa lakuin itu karna ayah yang selalu g tepat janji... sebab ayah terlalu banyak berjanji.... karena ayah g mau anaknya kecewa sama ayahnya....
Jadi, teman....maafkan aku tak bisa memberikan apa yang semestinya diberikan....
Jadi, teman...kamu akan jadi orang tua...
Berpura-puralah untuk kebahagiaan anakmu.....dengan sikap bahagia dan banggamu itu semakin membuatnya terdukung dan ingin melakukan yang lebih...
Berpura-pura bukan berarti mengumbar janji... kamu harus jujur atas ketidak mampuanmu...atau paling nggak kamu bisa bilang “ ok...ayah turutin...tapi ayah g tau kapan bisa memenuhinya” anakmu pasti kecewa tapi dia tidak akan sekecewa menunggu janjimu yang ternyata kamu g bisa memenuhinya.... bisa jadi dia akan menganti permintaanya dengan sesuatu yang lebih ringan...
Memberikan pengertian tentang apa yangg seharusnya tidak dia lakukan bukan dengan membentaknya dan menekannya...karena itu semakin membuat dia mencari cara untuk merubah pendapatmu...bukan memahami pendapatmu...
Jadilah orang tua yang tahu kapan ia salah dan minta maaf...
Orang tua juga manusia punya salah dan tidak selalu benar...jadi apa salahnya mengakui kesalahanmu....anakmu tidak akan pernah berfikir kalau kamu seseorang yang bersalah, tapi itu membuat dia merasakan betapa beraninya orang tuanya....

Semoga orang tua kita bisa menjadi apa yang kita harapkan....

0 comments: